Suaraanda.com, Ketapang, Kalbar. Ratusan warga di Desa Mambuk, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Menyerbu perusahaan tambang asing ilegal, hingga melukai seorang pekerja asal China. Kejadian ini merupakan buntut dioperasikannya kembali perusahan tambang.
Sekitar seratus orang warga Desa Mambuk mengelar aksi dengan melakukan blokade jalan dan membakar sejumlah kayu ditengah jalan agar para pekerja tambang tidak bisa keluar masuk tambang.
Dalam aksinya warga meminta ganti rugi lahan yang selama ini di gunakan oleh perusahan PT. Sultan Rafli Mandiri kepada para pemilik lahan.
Warga juga melampiaskan kekesalanya kepada seorang pekerja asing asal China yang saat kejadian berada di lokasi.Iapun menjadi bulan- bulanan warga.
Dalam aksi ini warga mendapati 40 pekerja asal china bersembunyi di dalam perusahaan. Diminta keluar dari pertambangan dan menghentikan seluruh aktivitas pertambangan.
“warga kesal, dengan kesepakatan yang dilanggar oleh perusahaan sehingga warga marah dan mengamuk.” Ujar Imran pemilik lahan.
Sementara itu, puluhan aparat kepolisian dari Brimob Kelapa Dua dan Polres Ketapang terus berjaga dan meredam emosi warga .
“Hingga saat ini, kondisi di lapangan sudah mulai kondusif dan berhasil dikuasi” ujar AKP Aditya Octorio, Kabagops polres ketapang.
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi perusahaan/ dan mendesak pihak perusahaan untuk menyelesaikan masalah sengketa lahan yang selama ini di keluhkan oleh masyarakat sekitar. (RY)