Suaraanda.com, Depok – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan untuk sementara pemberian vaksin anti Covid19 nanti hanya dilakukan di rentang usia 18-59 tahun. Diluar rentang usia tersebut jika ingin divaksin harus disertai dengan rekomendasi.
“Hasil kajiannya yang diberikan vaksin sementara itu hanya usia 18 sampai 59 itu total 60% dari warga Indonesia. Bagaimana dengan warga yang dibawah 18 dan lewat dari 59 Itu harus menggunakan rekomendasi dokter,” katanya, Jumat (23/10/2020).
Emil sapaan akrabnya menyebut, karena yang menjadi relawan adalah mereka dengan rentang usia tersebut.
“Karena vaksin yang diteliti sekarang relawannya itu tidak ada yang usia balita. Dan semua relawannya 18 sampai 59. Jadi kalau berhasil ia berhasil diusia itu. Jadi kalau mau dibawa 18 dan lebih dari 59 kita harus menggunakan rekomendasi medis apakah perlu atau tidak,” ungkapnya.
Dari vaksinasi tersebut nanti akan tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity. Karena warga yang divaksin menjadi tameng untuk warga lain yang tidak divaksin.
“Ujungnya lahir namanya kekebalan kelompok atau namanya herd immunity. Jadi si penerima vaksin nanti menyelamatkan tetangganya yang tidak kena vaksin, teorinya begitu,” jelasnya.
Emil memberikan ilustrasi, kalau tidak divaksin maka akan terjadi tular-menular. Namun kalau sudah divaksin maka si penerima vaksin akan menjadi benteng bagi yang lain.
“Kalau sekarang tidak pakai vaksin, ya tular menular. Kalau nanti sudah pakai vaksin ya maka ini menjadi benteng. Katakanlah ada yang kena Covid19 dia bergaul dengan yang sudah kena vaksin, maka yang sudah diberi vaksin dia menjadi benteng kepada yang belum divaksin walaupun bergaul berkerumun dengan orang-orang yang kena Covid19. Jadi mungkin tidak untuk 100% warga hanya 60% di rentang usia yang menggunakan testing relawan seperti saya dan kita doakan Setelah itu kita kembali normal,” pungkasnya.