Suaraanda.com, Gowa – Aksi unjuk rasa warga dan mahasiswa yang mengatasnamakan dari Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi) nyaris ricuh dengan pendukung kepala desa. Kamis (12/11/2020)
Aksi yang digelar aliansi gabungan ini berlangsung di Kantor Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pantauan di lokasi, warga dan mahasiswa yang menuju ke kantor desa untuk menyampaikan orasinya dihadang oleh massa kepala desa.
Beruntung polisi dan TNI yang mengawal jalannya aksi unras di lokasi itu langsung melerai kedua bela pihak hingga keributan tidak berlangsung lama
Aksi ini dipicu adanya penimbunan saluran air untuk pembangunan perumahan yang tidak memiliki izin dan dinilai mengancam akan terjadinya dampak banjir saat musim hujan tiba.
“Pembangunan perumahan ini dihentikan untuk sementara karena tidak mendapatkan izin,” kata Bisma Indra salah satu peserta unras di lokasi.
Dalam aksinya, massa pengunjuk rasa langsung dihadang oleh massa dari pendukung kepala desa untuk tidak berunjuk rasa di kantor
Warga dan mahasiswa yang dihadang itu melakukan perlawanan, dan bersikeras untuk tetap menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor desa.
Menurutnya, penimbunan saluran induk irigasi di desa mereka akan mengancam terjadinya banjir saat musim hujan tiba.
“Karena pembangunan yang belum mengantongi izin itu termasuk pembangunan illegal,” ujarnya
Penolakan ini juga dipicu atas dasar tidak adanya izin analisis dampak lingkungan dari dinas Tata Ruang Kota dan Lingkungan Hidup.
Di lokasi yang sama, Kepala desa Taeng, Nurdin Yasin mengajak mahasiswa dan warga masuk ke aula kantor desa Taeng untuk berdialog membahas dampak yang akan terjadi.
“Saya ini belum pernah tanda tangan IMB (izin mendrikan bangunan), cuman sekali pernah dating developer ia akan menimbun,” ungkap Kades Nurdin Yasin.
Diketahui, lokasi penimbunan untuk pembangunan perumahan di Desa Taeng ini adalah saluran induk irigasi di desa tersebut.
Dimana saluran itu berfungsi untuk menampung dan membuang air hujan saat tiba musim hujan untuk menghindari terjadinya bencana banjir.