Suaraanda.com, Lebak – lembaga adat suku Baduy melalui Jaro Pamerentah, Jaro Saija, memusnahkan puluhan liter madu palsu yang sempat beredar dan mencoreng nama baik suku Baduy.
Pemusnahan dilakukan di rumah kediaman Jaro Saija yang berada di kampung Kadu Ketug, desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten. Pemusnahan madu palsu ini sebagai bentuk pemulihan nama baik suku Baduy yang tercoreng akibat peredaran madu palsu yang dilakukan oleh oknum yang telah mengeksploitasi suku Baduy. Kedepannya tidak ada lagi kejadian seperti ini terulang kembali.
Jaro Saija, Kepala Desa Kanekes mengakui akan kebodohan dan kepolosan dirinya membiarkan madu palsu beredar di wilayah Baduy, karena dirinya pun tidak mengetahui perbedaan madu palsu dan madu asli karena bentuknya hampir sama. Setelah melakukan pertemuan dengan lembaga adat diputuskan untuk segera memusnahkan madu palsu yang sempat beredar di suku Baduy.
Akibat dari peredaran madu palsu ini hampir semua warga suku Baduy tidak menjual madu. Botol madu uang biasanya terpajang di tempat penjualan oleh-oleh khas suku Baduy tidak ada satupun botol madu yang terpajang.Sementara itu, Uday Suhada pemerhati suku Baduy mengatakan, adanya sekelompok orang yang memanfaatkan keadaan dan kepolosan suku Baduy untuk eksploitasi guna mendapatkan keuntungan dengan memasukan madu palsu.