Suaraanda.com, Labuan Bajo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat menjalankan operasi angkut logistik warga Desa wisata Wae Rebo yang berlokasi di Kabupaten Manggarai. Operasi ini dilakukan setiap petang pada masa musim hujan.
Desa wisata Wae Rebo merupakan desa terpencil yang berlokasi di atas puncak bukit, Kecamatan Satarmese Selatan. Untuk mencapai desa ini, warga harus berjalan kaki mendaki bukit yang terjal selama kurang lebih tiga jam.
Pada operasi BPBD Kabupaten Manggarai Barat yang dilakukan pada Selasa (1/12/2020), tim BPBD mengangkut belasan karung beras, mesin kerja, bahan bakar, dan pakaian milik warga dari kaki bukit Desa Denge, Kecamatan Satarmese Selatan. Mereka juga mengangkut warga yang hendak ke Desa Wae Rebo.
“Setelah itu, kita juga mengangkut warga dari Desa Wae Rebo ke Desa Denge yang mau memeriksa kesehatan,” kata Staf bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manggarai Barat, Hans Mboeik.
Hans mengatakan, selama ini jalur tracking dari Desa Denge ke Desa Wae Rebo terbilang berat. Apalagi pada masa musim hujan karena jalanan menjadi licin dan rawan longsor. “Mereka tidak bisa menggunakan alat transportasi apapun. Jadi kalau mau ambil beras atau beli bahan makanan dan bahan bakar, pasti butuh waktu dua jam jalan kaki ke Denge dan balik lagi ke sini dua jam,” lanjut Hans.
Selain untuk mengambil logistik, warga juga harus mengantar kayu manis dari Desa Wae Rebo ke kampung Dintor untuk dijual ke pengumpul. Beberapa warga Desa Wae Rebo juga mengurus kebun dan sawah yang berada di Desa Denge dan Dintor. Hans membeberkan, selain operasi pengankutan logistik, helikopter BPBD Manggarai Barat juga disiapkan untuk evakuasi apabila terjadi bencana alam di wilayah Wae Rebo.