Suaraanda.com, Tangerang-Pelarian Sukardi Dukun cabul yang mengaku bisa menyembuhkan penyakit Covid 19 berakhir di balik jeruji. Ia ditangkap setelah beberapa hari sempat buron. Lelaki paruh baya tersebut disergap di lokasi persembunyiannya di Cibodas, Kota Tangerang.
“Sudah, sudah kami tangkap Jumat (16/10) subuh tadi,” ujar Kanitreskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Haryono.
Dijelaskan Zazali, pria 54 tahun itu dibekuk tak lama dilaporkan oleh korbannya. Meski sempat kabur, Sukardi akhirnya dapat ditangkap.
“Usai kejadian pas ramai ramai itu pelaku tidak berani pulang ke rumah, dia ngumpet di daerah Cibodas,” bebernya
Menurut Zazali, pencabulan yang dilancarkan Sukardi berangkat dari masalah ekonomi yang menerpa pria 54 tahun itu. Sukardi tadinya berprofesi sebagai sopir angkot. Sejak pandemi covid 19 angkutan kota sepi penumpang, dia lalu beralih jadi tukang urut setelah banyak warga yang meminta jasanya.
“Motifnya ekonomi. Pelaku tadinya sopir angkot, kemudian berhenti sejak corona karena sepi, lalu ada sejumlah warga minta diurut oleh pelaku. Sejak itu, pelaku mengaku bisa menyembuhkan penyakit covid 19,” ungkapnya.
Sebelumnya sepuluh wanita di Kelurahan Alam Jaya, Periuk, Kota Tangerang menjadi korban pencabulan seorang pria bernama Sukardi yang mengaku sebagai dukun. Kepada korbannya, Sukadi mengaku bisa mengobati segala macam penyakit termasuk virus Corona atau Covid-19.
Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali Hariyono menjelaskan kasus tersebut terungkap berawal dari laporan salah satu korban berinisial D (21). “Korbannya tambah, awalnya tujuh jadi sepuluh orang,” kata Zazali.
Pada Sabtu (10/10), D yang mengenal pelaku dari saudaranya termakan bujuk rayu pelaku yang mengaku bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Modusnya, pelaku mengajak korban untuk mandi bareng dengan alasan sebagai bagian dari ritual penyembuhan penyakit.
“Modusnya mandi bareng, cara meyakinkannya dengan omongan dengan iming-iming bisa sembuh,” ujar Zazali.
Zazalk menambahkan dari hasil pemeriksaan, Sukardi mengaku mencabuli korbannya karena tak kuat menahan hasrat seksualnya meski dia sudah beristri. “Motifnya ya gejolak seksual saja. Jadi dalam aksinya, korban itu dipegang pegang bagian vitalnya,” tandasnya.