Suaraanda.com, Takalar – Puluhan rumah milik warga terancam rusak akibat abrasi. Ini terancam dikarenakan telah memasuki musim hujan. Ini terjadi di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.
Sementara sebagian bangunan rumah milik warga di Desa Mappakolompo, Kecamatan Galesong rusak parah diterjang gelombang air laut.
Abrasi ini terjadi lantaran tidak adanya perhatian pemerintah untuk kembali membangun tanggul penahan air laut.
“Ini diterjang ombak, kemarin longsor, jadi rumahnya ikut longsor separuh,” kata Sunggu saat ditemui media di rumahnya. Kamis (17/12/2020).
Sunggu menjelaskan, bahwa akibat terjangan ombak pasang surut laut membuat sebagian bangunan rumahnya terseret arus. Bahkan itu menyeret sekitar 2 meter.
“Kemarin itu di ujung, sekitar 2 meter. Sekarang sudah dipindahkan ke sini, jauh dari lokasi abrasi,” terangnya.
Ironisnya, dampak abrasi ini membuat sebagian rumah milik warga rusak dihantam gelombang laut dari bibir pantai. Sunggu mengatakan setidaknya ada sekitar 26 rumah mengalami kerusakan.
“Yang sebetulnya banyak di bagian sana, ada sekitar 26 rumah, tapi yang terbawa arus ombak hanya dua ini,” terangnya.
Akibat peristiwa ini membuat rumah milik Sunggu dan tetangganya itu rusak parah. Tampak di lokasi tanah yang di tempati warga itu terkikis akibat arus dari bibir pantai.
Dampak abrasi ini tak dilakukan antisipasi lebih awal dari pemerintah terkait, baik dari Provinsi dan Kabupaten. Mengingat saat ini telah memasuki musim penghujan disertai angin kencang membuat gelombang air laut naik setinggi dua meter.
Warga berharap pemerintah memperhatikan ini, terlebih lagi menghindari tidak ada yang menjadi korban abrasi selanjutnya.
“yang lain itu masih tergantung bentengnya. Tidak roboh. Harapannya yah minta ini, bantuan tanggul atau pengerjaan penahan ombak, jadi biar bisa nelayan nyaman datang dari kerja melaut cari ikan, jadi bisa taruh perahunya di pesisir,” tukas Sunggu.